Thursday, May 19, 2016

pembahasan pengaruh sistem operasi terhadap sistem komputer

Tugas Sistem Operasi

Nama : Hariyanto
Kelas : 2cc
Nim   : 061530700568

Dengan materi pembahasan pengaruh sistem operasi terhadap sistem komputer



Monday, April 11, 2016

Perbedaan IP private dan IP public

Perbedaan IP private dan IP public



Perbedaan IP Private dan IP Public

IP public & private
Apakah IP addres itu??
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP.
IP Address terdiri atas 32 bit (binary digit atau bilangan duaan) angka biner yang dibagi dalam 4 oket (byte) terdiri dari 8 bit. Setiap bit mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255
Jenis – jenis IP Address :
1.  IP Publik 
 Public bit tertinggi range address bit network address
kelas A  dimulai dari 0000 0000 (0) range IP 0 – 127 memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
kelas B dimulai dari 1000 0000 (128) range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
kelas C  dimulai dari 1100 0000 (192) range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254
kelas D  224 – 239
2. IP Private
 IP Privat ini dapat digunakan dengan bebas tetapi tidak dikenal pada jaringan internet global. Karena itu biasa dipergunakan pada jaringan tertutup yang tidak terhubung ke internet, misalnya jaringan komputer ATM.
Blok alamat IP Private
10.0.0.0 to 10.255.255.255 (10.0.0.0 /8)
172.16.0.0 to 172.31.255.255 (172.16.0.0 /12)
192.168.0.0 to 192.168.255.255 (192.168.0.0 /16
Penggunaan alamat ini tidak perlu unik di antara jaringan luar. Host yang tidak memerlukan akses ke Internet pada umumnya dapat membuat penggunaan tak terbatas dari alamat pribadi. Namun, jaringan internal yang masih harus merancang skema alamat jaringan untuk memastikan bahwa host dalam jaringan private menggunakan alamat IP yang unik dalam lingkungan jaringan mereka.
Banyak host di jaringan yang berbeda dapat menggunakan alamat ruang pribadi yang sama. Paket menggunakan alamat ini sebagai sumber atau tujuan seharusnya tidak muncul di Internet publik. Router atau perangkat firewall di perimeter jaringan pribadi ini harus memblokir atau menerjemahkan alamat ini. Bahkan jika paket ini adalah untuk membuat jalan mereka ke Internet, router tidak akan memiliki rute untuk meneruskannya ke jaringan pribadi yang sesuai.
3. NAT (Network Address Translation)
 NAT adalah layanan untuk menerjemahkan alamat pribadi ke alamat publik, host pada jaringan ditujukan secara pribadi dapat memiliki akses ke sumber daya di Internet. Layanan ini, yang disebut Network Address Translation (NAT), dapat diimplementasikan pada perangkat di jaringan pribadi.NAT memungkinkan host dalam jaringan untuk “meminjam” alamat publik untuk berkomunikasi dengan jaringan luar. Meskipun ada beberapa keterbatasan dan masalah performa dengan NAT, klien untuk sebagian besar aplikasi dapat mengakses layanan melalui internet tanpa masalah nyata.

Cara Routing Border Gateway Protokol

Cara Routing Border Gateway Protokol

Routing BGP (Border Gateway Protokol)

BGP (Border Gateway Protokol)

BGP (Border Gateway Protokol) adalah merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan oleh ISP besar ataupun untuk perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
Jadi biar jelas, BGP ini digunakan untuk koneksi internet antar client yang beda ISP, beda halnya dengan OSPF yang koneksinya dipakai masih di dalam 1 ISP.
Kelebihan dari BGP ini yaitu sangat sederhana dalam instalasi dan kekurangannya yaitu sangat minim untuk dikembangkan di dalam topologi.

Konfigurasi Router BGP


  1. Buatlah topologi router sebagai berikut:

  1. Kemudian konfigurasi ip-address dan ip loopback router-router tersebut sesuai dengan topology di atas.
Konfigurasi router ISP1


Konfigurasi router ISP2

Konfigurasi router SanJose



Untuk melihat konfigurasi telah berhasil gunakan perintah show running-config


  1. Setelah itu lakukan konfigurasi BGP
Router ISP1


Router ISP2


Router SanJose


Setelah semua computer terkonfigurasi, lakukan pengecekan ip-router untuk melihat apakan computer sudah tersambung dan BGP telah aktif:
show ip route

Show ip bgp

Jika konfigurasi sudah sama seperti diatas maka BGP telah aktif, gunakan “ping” untuk melihat koneksi antar router telah terhubung

Ping dari router ISP1 dengan source loopback0 12.0.1.1 ke destination loopback0 router ISP2 172.16.1.1

Tuesday, March 15, 2016

Routing RIP (Routing Information Protocol) menggunakan cisko packet tracer

Tugas semester 2 

 Praktikum Jaringan Komputer
Dosen Pembimbing : Meyi Darlies, S.Kom., M.kom

Routing RIP (Routing Information Protocol) menggunakan cisko packet tracer



Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

Cara Kerja RIP

  1. Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
  2. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .
  3. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
  4. Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
  5. Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu
  6. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung.

Kelebihan & Kekurangan RIP

     Kelebihan : 

  1. RIP menggunakan metode Triggered Update.
  2. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi   routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
  3. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

     Kekurangan :  

  1. Jumlah host Terbatas.
  2. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  3. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
  4. Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
  5. Untuk jaringan yang besar dan kompleks, RIP mungkin tidak cukup. Dalam kondisi demikian, penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu yang lama, dan menyebabkan terjadinya routing loop.     

Versi

Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng.

1. RIP versi 1

Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

2. RIP versi 2 

Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

3. RIPng


RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. 

Konfigurasi RIP

  1. Buka aplikasi Cisco Paket Tracer
  2. Susunlah Router, Switch, dan PC seperti gambar di bawah. Untuk Router, gunakan Router Generic.
  3. Kemudian, hubungkan PC ke Switch, Switch ke Router, dan Router ke Router. Untuk mempermudah, kita gunakan Automatically Choose Connection Type.

  4. Selanjutnya, Kita tentukan IP pada masing-masing PC:


    IP PC0 >> 10.10.10.2   Gateway >> 10.10.10.1
    IP PC1 >> 10.10.10.3   Gateway >> 10.10.10.1
    IP PC2 >> 10.10.10.4   Gateway >> 10.10.10.1
    IP PC3 >> 10.10.10.5   Gateway >> 10.10.10.1

    IP PC4 >> 11.10.10.2   Gateway >> 11.10.10.1
    IP PC5 >> 11.10.10.3   Gateway >> 11.10.10.1
    IP PC6 >> 11.10.10.4   Gateway >> 11.10.10.1
    IP PC7 >> 11.10.10.5   Gateway >> 11.10.10.1

    IP PC8   >> 12.10.10.2   Gateway >> 12.10.10.1
    IP PC9   >> 12.10.10.3   Gateway >> 12.10.10.1
    IP PC10 >> 12.10.10.4   Gateway >> 12.10.10.1
    IP PC11 >> 12.10.10.5   Gateway >> 12.10.10.1
  5. Setelah menentukan IP, kita konfigurasi Router. Ada 3 Router yang akan di konfiurasi, kita beri nama :
    a. Router Palembang
    b. Router Lampung
    c. Router Bengkulu
  6. Sekarang, Klik Router Palembang. akan muncul tampilan seperti ini



    Console Router Palembang :

    >en
    #conf t
    #int fa 0/0 (Port yang menuju ke Router Palembang)
    #ip add 10.10.10.1    255.0.0.0 (Gateway Palembang)
    #no sh (mengaktifkan Port)
    #ex
    #int se 2/0 (Port menuju ke Router Lampung)
    #ip add 192.168.10.10   255.255.255.0
    #clock rate 64000
    #band 64 (Band Wide)
    #no sh
    #ex
    #router rip
    #net 10.10.10.1
    #net 192.168.10.10
    #ex
    #^z (ctrl+z)

    Console Router Lampung :
    >en
    #conf t
    #int fa 0/0 (Port yang menuju ke switch Lampung)
    #ip add 11.10.10.1   255.255.255.0 (Gateway Lampung)
    #no sh (Mengaktifkan Port)
    #ex
    #int se 2/0 (Port menuju ke Router Palembang)
    #ip add 192.168.10.12   255.255.255.0
    #clock rate 64000
    #band 64 (Band Wide)
    #no sh
    #ex
    #int se 3/0 (Port menuju ke Router Bengkulu)
    #ip add 200.168.10.10 255.255.255.0
    #clock rate 64000
    #band 64
    #no sh
    #ex
    #router rip
    #net 11.10.10.1
    #net 192.168.10.12
    #net 200.168.10.10
    #ex
    #^z (ctrl+z)

    Console Router Medan :
    >en
    #conf t
    #int fa 0/0 (Port yang menuju ke switch Bengkulu)
    #ip add 12.10.10.1   255.0.0.0 (Gateway Medan)
    #no sh (Mengaktifkan Port)
    #ex
    #int se 2/0 (port menuju ke Router Lampung)
    #ip add 200.168.10.12   255.255.255.0
    #clock rate 64000
    #band 64 (band wide)
    #no sh
    #ex
    #router rip
    #net 12.10.10.1
    #net 200.168.10.12
    #ex
    #^2 (ctrl+z)

    Jika sudah di konfigurasi, maka semua port yang kita hubungkan akan menyala berwarna hijau seperti gambar.


    Untuk Memastikan Connection mulai dari Palembang ke Bengkulu, kita Ping seperti gambar di bawah.
    Jika hasil ping seperti di atas, itu menunjukkan Routing sukses.